Category: Publication

  • Beyond the city limits: Platform livelihood in rural Indonesia

    Beyond the city limits: Platform livelihood in rural Indonesia

    While much has been written and said about the Indonesian platform economy active in and around Jakarta and the other major urban centers, most research ignores rural areas likely under the assumption that there is no platform economy to speak off beyond the city limits. Our research started off as an investigation of why platforms don’t work in rural areas but our initial explorations showed that, in fact, there is a nascent but growing rural ecosystem nurtured by the viral growth of the major e-commerce platforms seeping beyond the urban centers as well as the emergence of platforms who are specialized in the agricultural and fisheries sectors based in rural areas.

    The observation that rural Indonesians are increasingly participating in the digital economy caused us to refocus our work on understanding this emerging rural platform ecosystem. This study seeks to better understand the growth of digital platforms in rural areas of Indonesia, beyond urban centers. The goal is to provide insights that can guide interventions to promote the development of and inclusiveness of rural, platform-based sectors, thereby enhancing social status, economic outcomes and financial inclusion in the rural populations that they increasingly serve.

    Our study focuses on four key sectors in the rural Indonesian economy where digital platforms are most prevalent in reaching outside of major city centers: agriculture, fisheries, e-commerce, and social commerce. We explore the dynamics of for-profit platform business models that are showing potential in supporting rural livelihoods across these sectors. We also seek to shed light on the experiences, characteristics, growth potential, utilization, and barriers faced by the platform sellers in towns and rural areas. Additionally, we examine the intersection between platform-based livelihoods and financial inclusion, and the impact that platform engagement can have on the uptake and usage of digital financial services, particularly among rural women. Finally, we discuss promising intervention pathways that policymakers, providers and donors could target to enhance inclusion in Indonesia’s rural platform ecosystem, with a focus on improving gender equality.

    Full report could be downloaded here:
    Beyond the city limits: Platform livelihood in rural Indonesia

  • DNKI Coordination Meeting 2024

    DNKI Coordination Meeting 2024

    The 2024 DNKI Coordination Meeting was held on March 29 at Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. The meeting was chaired directly by the Coordinating Minister for Economic Affairs Airlangga Hartarto and attended by leaders of DNKI member Ministries and Institutions. The event began with a presentation of developments, evaluations and work programs by the Deputy for Macroeconomic and Financial Coordination of the Coordinating Ministry for Economic Affairs Ferry Irawan as Chair of the Secretariat of the National Council for Inclusive Finance. Furthermore, presentations were delivered by Chairman of the Financial Services Authority Commissioner Mahendra Siregar, Deputy Governor of Bank Indonesia Juda Agung and Acting Head of the Central Statistics Agency Amalia Adininggar Widyasanti.

    During the Coordination Meeting, a parallel event was also held where the heads of Ministries and Institutions led by the Coordinating Minister for Economic Affairs carried out a symbolic handover to the beneficiaries of the financial inclusion program accompanied by the leaders of the institutions supporting the program. RISE Indonesia participated in the symbolic handover for Malang Regency UKM Women representing the beneficiaries of the UKM Digital Finance program as well as for the Head of the West Bandung Regency Regional Disaster Management Agency representing the beneficiaries of access to financing for strengthening earthquake-resistant houses. This symbolic handover event was also attended by Asian Development Bank Country Director Jiro Tominaga, ILO Indonesia & Timor Leste Country Director Simrin Singh, Melinda Gates Foundation Indonesia Country Lead Brooke Patterson and DANA Indonesia CEO & Co-Founder Vince Iswara.

    The Coordination Meeting emphasized the challenges of financial inclusion and literacy for target community groups, namely the gap between levels of financial inclusion and financial literacy, disparities in levels of financial inclusion and literacy between regions and between socio-economic groups, uneven use of digital finance (still concentrated in Java), the need for increased protection for consumers, the need for disaggregated inclusive financial data for intervention groups, strengthening the DNKI institutions and the Regional Financial Access Acceleration Team (TPAK).

  • Evaluasi Program Kerja Dewan Nasional Keuangan Inklusif 2023

    Evaluasi Program Kerja Dewan Nasional Keuangan Inklusif 2023

    Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program kerja Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI) tahun 2023 dan pembahasan rencana kegiatan tahun 2024, Sekretariat DNKI menyelenggarakan rapat koordinasi antar kelompok kerja (Pokja DNKI), sekretariat dan mitra DNKI. Rapat diselenggarakan pada 20 Februari 2024 di Hotel Park Haytt, Jakarta. Rapat dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Bapak Ferry Irawan.

    Rapat dihadiri oleh Kelompok Kerja (Pokja) DNKI, Sekretariat dan Mitra DNKI. Rapat dimulai dengan capaian, kendala, dan alternatif penyelesaian serta program prioritas oleh masing-masing Pokja DNKI yaitu: Edukasi Keuangan, Hak Properti Masyarakat, Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi Keuangan, Pelayanan Keuangan pada Sektor Pemerintah, Perlindungan Konsumen, Kebijakan dan Regulasi, dan Infrastruktur dan Teknologi Informasi Keuangan. Paparan disampaikan oleh ketua/perwakilan pokja, antara lain: Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

    Acara dilanjutkan dengan sesi sharing dipimpin oleh Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah (KIKS), Bapak Erdiriyo, dimana mitra DNKI diberi kesempatan memberi masukkan atas program kerja dan kegiatan DNKI. RISE Indonesia berpartisipasi dengan menyampaikan pentingnya memiliki program kerja yang didukung oleh informasi/data hingga di tingkat regional (Kabupaten/Kota). Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik setiap tahun dapat menjadi sumber data penting sehingga perlu dilakukan penajaman agar dapat lebih menginformasikan agenda keuangan inklusif dan literasi keuangan.

  • Happy New Year 2024

    Happy New Year 2024

    The year 2023 has not only been a year of recovery but of transformation. Enthusiastic microenterpreneurs, farmers, and fishermen learnt new ways of earning their livelihood using digital platforms, while stakeholders sought innovative means to enhance support.

    RISE welcomes 2024 with optimism in unlocking the enigma of digital financial confidence through research. With commitment and a collaborative spirit we look forward to a tremendous year ahead!

    HAPPY NEW YEAR 2024

  • Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama RISE Indonesia dan BRIN

    Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama RISE Indonesia dan BRIN

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia dalam menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi. Setelah pengkajian keselarasan visi dan misi, Nota Kesepahaman telah di tanda tangani pada tanggal 13 Desember 2023 di Kampus BRIN Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

    Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat, Agus Eko Nugroho dan Direktur/CEO PT RISE Indonesia, Caroline Mangowal, yang didampingi oleh Zamroni (BRIN) dan Erlyn Shukmadewi (RISE). Dalam acara ini telah juga mengundang 7 kepala pusat yaitu Kepala Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri, Kepala Pusat Riset Kebijakan Publik, Kepala Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa dan Konektivitas, Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan, Kepala Pusat Riset Koperasi, Korporasi dan Ekonomi Kerakyatan, Kepala Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler, Kepala Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa dan perdagangan serta team peneliti dari BRIN dan RISE Indonesia.

    Kerjasama kedua Lembaga ini akan dilaksanakan dalam kegiatan riset dan diseminasi hasil riset. Selanjutnya dalam waktu dekat akan dilakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan, Zamroni dan RISE Indonesia. Kerjasama ini diharapkan akan menghasilkan riset-riset yang berkualitas untuk digunakan oleh berbagai pihak dalam industri dan pemangku kebijakan di bidang inklusi keuangan serta layanan keuangan digital.

    Informasi lebih lanjut bisa diakses di https://www.brin.go.id/news/117150/brin-dan-pt-rise-indonesia-kerja-sama-riset-ekonomi-makro
    (BRIN dan PT RISE Indonesia Kerja Sama Riset Ekonomi Makro)

  • Digital Horizon: Indonesia’s Next Era

    Digital Horizon: Indonesia’s Next Era

    Digital Horizon: Indonesia’s Next Era adalah Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital yang diluncurkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia pada tanggal 6 Desember 2023 di The St Regis, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, serta Menteri Komunikasi dan informatika. RISE Indonesia turut hadir sebagai undangan dengan komitmen mendukung penuh rencana pelaksanaan ekonomi digital.

    RISE Indonesia khususnya akan mendukung program-program yang ditujukan pada UMKM antara lain peningkatan inklusifitas keuangan, pengembangan solusi transformasi keuangan digital, peningkatan kehadiran dalam e-commerce, pengembangan insentif untuk digitalisasi, serta peningkatan kesadaran terhadap praktek penipuan keuangan. Riset, pilot project, dan keterlibatan dalam diskusi regulasi merupakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam mendukung rencana-rencana tersebut diatas.

     

  • Partisipasi RISE dalam Sertifikasi dan Capacity Building TPAKD

    Partisipasi RISE dalam Sertifikasi dan Capacity Building TPAKD

    Untuk memberi pembekalan dan standardisasi kapasitas serta kapabilitas anggota TPAKD dalam mengimplementasikan program kerja TPAKD telah diadakan kegiatan Sertifikasi dan Capacity Building. Kegiatan diselenggarakan pada 28 November hingga 1 Desember 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya atas sinergi antara OJK, Kementerian Dalam Negeri, dan Australia Indonesia Partnership for Economic Development (PROSPERA).

    Dalam kegiatan di atas, RISE Indonesia telah diundang sebagai narasumber dengan topik “Keuangan Inklusi Dalam Perspektif Kesetaraan Gender” yang dihadiri oleh sekitar 120 peserta dari berbagai propinsi. Caroline Mangowal didampingi oleh Erlyn Shukmadewi telah mengisi materi dalam tiga kelas di hari pertama dengan mengangkat hasil-hasil survey Analisa gender serta program-program yang dapat dilakukan oleh TPAKD di daerah-daerah. Ketersediaan layanan/produk yang inklusif gender, kesertaan perempuan dalam kepemimpinan Lembaga keuangan, serta ketersediaan data terpilah gender adalah tiga pilar utama yang perlu didorong oleh masing-masing TPAKD untuk keuangan inklusif dalam perspektif kesetaraan gender.

  • Pertemuan Lembaga -lembaga Mitra BMGF

    Pertemuan Lembaga -lembaga Mitra BMGF

    Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dalam strateginya meluaskan akses layanan keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah telah mendukung berbagai program di Indonesia melalui mitra-mitranya. Dalam rangka mempererat kolaborasi, BMGF telah mengadakan pertemuan dengan Lembaga-Lembaga mitra yang diadakan pada tanggal 13-14 November 2023 di Bali.

    Acara diisi dengan presentasi masing-masing Lembaga, serta diskusi tentang tantangan dan peluang, serta acara informal berupa tari-tarian budaya Bali. RISE Indonesia sebagai mitra BMGF telah berpartisipasi dalam acara tersebut bersama sekitar 35 partisipan dari berbagai lembaga, termasuk World Bank, ILO, CGAP, UNSGSA, BTCA, dan Tony Blair Institute.

  • PATHWAYS THROUGH PLATFORM LIVELIHOODS IN INDONESIA

    PATHWAYS THROUGH PLATFORM LIVELIHOODS IN INDONESIA

    Globally the digital economy is changing how many people pursue their livelihoods – how they find work, sell goods and services, and earn a living Indonesia is at the forefront of this digital economic transition with nearly 1 in 5 Indonesians participating in digital livelihoods in some way creating an innovative ecosystem of mega platforms and smaller players.

    Most other data and research focuses on jobs and formal employment, but these concepts miss the rich tapestry of strategies employed for online livelihoods on digital platforms. We look at this dynamic ecosystem through the lenses of marketplace platforms, digital livelihoods, and fractional income earning strategies and attempt to comprehensively assess people’s experience beyond income. These lenses imply inventing a new set of methods and research approaches to understand the experiences of digital livelihood earners.

    Full report could be downloaded here: PATHWAYS THROUGH PLATFORM LIVELIHOODS IN INDONESIA